ANALISIS ASPEK TEKNIS DAN HASIL TANGKAPAN JARING INSANG DASAR DI PERAIRAN KABUPATEN MAROS
DOI:
https://doi.org/10.20956/jipsp.v6i11.6378Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek teknis jaring insang dasar (dimensi alat tangkap dan kapal) dan untuk menganalisis hasil tangkapan jaring insang dasar seperti komposisi jenis hasil tangkapan dan ukuran panjang ikan tangkapan dominan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Juli 2018 di Sulawesi Selatan. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah studi kasus pada jaring insang dasar yang ada dilokasi penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan turun langsung kelapangan dengan mengikuti operasi penangkapan sebanyak 30 trip. Parameter yang diamati adalah dimensi alat tangkap, ukuran utama kapal, panjang cagak hasil tangkapan ikan dominan, jenis dan total hasil tangkapan. Hasil penelitian dengan ukuran mata jaring 13/4 inci (4,445 cm) menangkapan ikan kapas-kapas dengan panjang 9,0 – 16,0 cm, ikan gulamah dengan panjang 12 – 16,4 cm, ikan tenggiri dengan panjang 18,5 – 26,9 cm dan ikan belanak dengan panjang 10,0 – 17,55 cm dengan shortening atas 38% dan shortening bawah 34% menunjukkan ikan terbelit dan terjerat. Daya apung pelampung 2178,87369 g dan total daya apung 2206,4156 g. Daya tenggelam pemberat 19,7035 g dan total daya tenggelam 3350,3017 g. Panjang jaring 71,12 m, luas jaring 1087 m² dan tinggi jaring 2,44 m. Hasil tangkapan dominan yaitu ikan kapas-kapas (Gerres erytrourus), ikan gulamah (Johnius amblycephalus), ikan tenggiri (Scomberomorus sp.), dan ikan belanak (Mugil sp.). Kata kunci: Aspek teknis, Jaring insang dasar, Hasil tangkapan dominan, Kabupaten MarosDownloads
References
Afridanelly, Fauziyah, T dan Agustriani, F. 2011. Efisiensi Teknis Unit Penangkapan Bottom gillnet di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sungailiat. Maspari Journal. 1(1): 74-76.
Arafah, S. 2014. Hubungan antara Kedalaman Jaring dengan Hasil Tangkapan di Perairan Krueng Raya Aceh Besar. [Skripsi]. Fakultas Kelautan, Universitas Syiah Kuala, Aceh.
Arifuddin. 2007. Studi Tentang Jaring Insang Dasar (Bottom Gill Net) di Perairan Kecamatan Barru Kabupaten Barru. [Skripsi]. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Hasanuddin. Makassar
Ashib, alham j. 2014. Kajian Aspek Teknis dan Ekomomis Pukat Cumi-cumi di Perairan Madello Kabupaten Barru. [Skripsi]. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Hasanuddin. Makassar.
Edrus, I. N, dan Hartati, S.T. 2013. Komposisi jenis, kepadatan dan keanekaragaman Juvenil ikan pada padang lamun gugus pulau pari. BAWAL Vol. 5 (1) April 2013: 9-22. Jakarta.
Fauziyah, Agustriani, F dan Afridanelly, T. 2011. Model Produktivtas Hasil Tangkapan Bottom gillnet di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sungaliat Provinsi Bangka Belitung. Jurnal Penelitian Sains. 14(3): 56-60.
Lanes, Ponto, S.O, dan Lummenta, V. 2013. Manajemen Usaha Perikanan Jaring Insang Dasar di Kelurahan Manado Tua1 Kota Manado. Jurnal Ilmiah Ps. Agrobisnis Perikanan Unsrat, Manado.1(1): 21-25.
Martasuganda, S. 2008. Jaring Insang (Gillnet). Edisi Revisi. Bogor: Departemen Pemanfaatan Siumberdaya Perikanan. IPB. 144 hlm.
Musdalifah. 2018. Analisis konstruksi dan hasil tangkapan jaring insang rajungan di perairan kabupaten maros Provinsi sulawesi selatan. [Skripsi]. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Hasanuddin. Makassar.
Najamuddin. 2009. Modul of Fishing Gear Design. Faculty of Marine Science and Fishiries. Hasanuddin University. Makassar. Unpublished.
Nomura, M., and Yamazaki T. 1977. Fishing Techniques (1). Japan International Cooperatioon Agency. Tokyo. 206 Hal.
Odum, E.P., 1996. Dasar-dasar Ekologi (Terjemahan T. Samingan) Edisi Ketiga, cetakan Ketiga. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 699 hal.
Prado, J dan Dremiere, P.Y. 1991. Petunjuk Praktis Bagi Nelayan. Organisasi Pangan dan Pertanian PBB. Semarang.
Rahantan, A. 2013. Analisis Hasil Tangkapan Jaring Insang Menggunakan Ukuran Mata Jaring dan Shortening yang Berbeda Di Perairan Tual. [Tesis]. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Ramdhan D. 2008. Keramahan Gillnet Millenium Indramayu terhadap Lingkungan: Analisis Hasil Tangkapan [skripsi]. Bogor. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Restiangsih, Y.H, Noegroho, T dan Wagiyo, K. 2016. Beberapa Aspek Teknis Biologi Ikan Tenggiri di Perairan Cilacap dan Sekitarnya. Bawal Widya Riset Perikanan Tangkap. Vol 8 Nomor 3 Desember 2016.
Sadhori, N. 1984. Bahan Alat Penangkapan Ikan. CV Yasaguna. Jakarta.
Saputra, S. W, Rudiyanti, S dan Mahardhini, A. 2008. Evaluasi Tingkat Eksploitasi Sumberdaya Ikan Gulamah (Johnius sp) berdasarkan Data TPI PPS Cilacap. Jurnal Saintek Perikanan, vol 4, no. 1, 2008: 56-61
Sjafei, D. S, dan Syaputra.D. 2008. Aspek Reproduksi Ikan Kapasan (Gerres kapas Fam.Gerreidae) di Perairan Pantai Mayangan, Jawa Barat. Jurnal Iktiologi Indonesia, 9(1): 75-84, 2009.
Sulistiono, Jannah, M.R dan Ernawati, Y. 2001. Reproduksi Ikan Belanak di Perairan Ujung Pangkah, Jawa Timur. Jurnal Iktiologi Indonesia, vol 1, No. 2, Th. 2001: 31-37.
Umriani, 2017. Studi Rancang Bangun Jaring Insang Dasar (bottom gillnet) di Perairan Desa Sanjai Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan. [Skripsi]. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Makassar.
Wahyuni. 2007. Analisis Usaha Penangkapan Kepiting Rajungan (Portunus pelagicus) di Pulau Saugi Kecamatan Liukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep. [Skripsi]. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Hasanuddin. Makassar.