Main Article Content

Abstract




Airport Rescue & Fire Fighting (ARFF) adalah salah satu tempat kerja yang berpotensi menimbulkan bahaya bagi para pekerja karena tugas mereka melakukan pertolongan kecelakaan penerbangan dan kejadiaan darurat di wilayah bandar udara dan sekitarnya. Apabila potensi bahaya tidak dianalisis dan dilakukan tindakan pengendalian, maka akan menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Data BPJS Ketenagakerjaan Indonesia menyebutkan bahwa September 2019 total kecelakaan kerja sebanyak 130.923 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi bahaya dan risiko keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada petugas Airport Rescue & Fire Fighting Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan metode HIRADC. Penelitian dilakukan di Unit ARFF Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dengan populasi 78 orang. Sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling, sehingga sampel sebanyak 53 orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner, lembar observasi checklist dan lembar observasi HIRADC. Berdasarkan hasil identifikasi, potensi bahaya yang dihadapi petugas unit ARFF yaitu terkena ujung selang (nozzle), coupling selang, asap tebal, debu, berdiri terlalu lama, backdraf, suhu panas, tertimpa, keracunan nitrogen, beban selang, terpotong, terjepit, penularan penyakit dan tumpahan avtur. Hasil penilaian risiko menunjukkan bahwa terdapat 5 bahaya dengan kategori risiko ringan, 6 kategori risiko sedang dan 3 kategori risiko tinggi. Kesimpulan: Setiap tempat dan kegiatan kerja berpotensi menimbulkan bahaya dan risiko bagi pekerjanya begitupun unit Airport Rescue & Fire Fighting. Diharapkan personel ARFF lebih meningkatkan kompetensi pribadi baik soft skill maupun hard skill serta menyadari dan mematuhi instruksi kerja yang ada guna meminimalisir bahaya dan mencegah terjadinya risiko kecelakaan kerja.


Keywords

ARFF Identifikasi Bahaya Risiko

Article Details

Author Biographies

Kania Chaerunnisa, FKM Universitas Hasanuddin

Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin

Lalu Muhammad Saleh, FKM Universitas Hasanuddin

Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin

Awaluddin Awaluddin, FKM Universitas Hasanuddin

Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin
How to Cite
Chaerunnisa, K., Saleh, L. M., & Awaluddin, A. (2022). IDENTIFIKASI HAZARD DAN RISK K3 UNIT ARFF BANDARA SULTAN HASANUDDIN MAKASSAR: Identification of Hazard and Ohs Risk Section ARFF Makassar Sultan Hasanuddin Airport. Hasanuddin Journal of Public Health, 3(1), 32-46. https://doi.org/10.30597/hjph.v3i1.20217

References

  1. Fitriani L. Penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) di PT. Ahmadaris. J Public Heal Res Dev. 2017;1(1):29–35.
  2. International Labour Organization. Meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Pekerja Muda. 2018.
  3. Ketenagakerjaan B. Angka kecelakaan kerja cenderung meningkat. 2019.
  4. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : KP 14. Standar Teknis dan Operasi Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139 Volume IV Pelayanan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran(PKP-PK). 2015.
  5. Bara CMB, Wahyuni I, Kurniawan B. Hubungan antara Pengetahuan, Sikap, dan Persepsi Ketersediaan APD dengan Risiko Kecelakaan Kerja pada Pekerja Pemadam Kebakaran di Dinas Pemadam Kebakaran Kota X. J Kesehat Masy. 2021;9(1):27–31.
  6. Jaya A. Analisis Resiko Kerja Dan Upaya Pengendalian Bahaya Pada Dinas Satpol Pp Dan Petugas Pemadam Kebakaran Kabupaten Kerinci. J Adm Nusant Maha. 2020;2(5):99–107.
  7. Nina Y. Penegenalan Bencana Kebakaran dan Kabut Asap Lintas Batas Studi Kasus Eks Proyek Lahan Gambut Sejuta Hektar. 2018.
  8. Rokhim S. Penilaian Risiko Terhadap Paparan Debu pada Perbaikan Ruangan Studi Analisis Pada Perbaikan Ruangan di Gedung PT . X ( Persero ) Risk Assessment to Dust Exposure in Room Maintenance Analysis Study to The Room Maintenance at PT . X ( Persero ) Building in . 2017;1(1):45–51.
  9. Siska A. Hubungan Antara Postur Kerja Berdiri dengan Keluhan Nyeri Kaki pada Pekerja Aktivitas Mekanik Section Welding di PT.X. J Kesehat Masy. 2017;5:10–27.
  10. Arianto ME, Prasetyowati DD. Hubungan Antara Lingkungan Kerja Panas Dengan Keluhan Heat Related Illnes pada Pekerja Home Industry Tahu di Dukuh Janten , Bantul. J Ilm Kesehat Masy. 2019;Vol. 11(No. 4):318–24.
  11. Cahyaningsih DA. Keluhan Subjektif Akibat Paparan Panas pada Operator dan Pemeliharaan Boiler PT.IP tahun 2018. J Kesehat Lingkung. 2018;7(1):52–66.
  12. Arisma SY, Mashabai I. Analisa & Estimasi Penurunan Risiko Dengan Job Safety Analysis pada Departemen Warehouse di PT. Amman Mineral Nusa Tenggara. JITSAJurnal Ind Teknol Samawa. 2020;1(2):22–33.
  13. Narpati JR, Ekawati, Wahyuni I. Hubungan Beban Kerja Fisik, Frekuensi Olahraga, Lama Tidur, Waktu Istirahat Dan Waktu Kerja Dengan Kelelahan Kerja (Studi Kasus Pada Pekerja Laundry Bagian Produksi Di Cv.X Tembalang, Semarang). J Kesehat Masy. 2019;7(1):337–44.
  14. Muflihah Darwis A, Furqaan Naiem M, Wira Lisrianti Latief A, Maharja R, Rum Rahim M, Ramadhani M, et al. Kejadian Cedera Pada Karyawan Industri Percetakan Di Kota Makassar. JKMM. 2020;3(1).
  15. Swandito A. Analisis Risiko Pajanan Benzena Terhadap Kesehatan Pekerja Bahan Kimia Di Perusahaan Minyak Dan Gas Bumi PT. A. J Ilm Keselamatan, Kesehat Kerja dan Lindungan Lingkung. 2017;3(2):1–20.
  16. Wahyuningsih BY, Sugianto R, Wardiningsih R. Pelatihan Aktivitas Brain Gym Untuk Peningkatan Konsentrasi Mahasiswa Stmik Mataram. Ed J Edukasi dan Sains. 2019;1(1):155–62.