Main Article Content

Abstract




Dermatitis kontak adalah dermatitis yang disebabkan oleh bahan kimia atau substansi yang menempel pada kulit dan ditandai dengan kemerahan, gatal, dan peradangan. Gejalanya dapat memengaruhi bagian tubuh mana pun tetapi yang paling umum adalah tangan dan wajah. Penelitian surveilans di Amerika menyebutkan bahwa 80 penyakit kulit akibat kerja adalah dermatitis kontak. Diantara dermatitis kontak, dermatitis kontak iritan menduduki urutan pertama dengan 80 % dan dermatitis kontak alergi menduduki urutan kedua dengan 14%-20%. Dermatitis kontak merupakan penyakit yang paling banyak terjadi pada Negara beriklim tropis, termasuk Indonesia. Prevalensinya pada Negara berkembang dapat berkisar antara 20-80% Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko terhadap pencegahan dermatitis kontak akibat kerja pada pekerja percetakan di Kota Makassar. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan menggunakan desain cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja percetakan di Kota Makassar khusunya pada percetakan spanduk dan sablon yang berjumlah 225 orang yang diambil secara simple random sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil: hasil penelitian ini menunjukkan usia (p=0,017), jenis kelamin (p=0,087), tingkat pengetahuan (p=0,000), higiene perorangan (p=0,000). Disarankan bagi pekerja yang berusia muda sebaiknya lebih memperhatikan kebersihan perorangan dengan rajin mencuci tangan pakai sabun setelah bekerja, dan mandi setelah pulang bekerja. Setiap perusahaan percetakan sebaiknya sesekali melakukan penyuluhan terkait dermatitis kontak dan bahaya dari bahan kimia yang digunakan pada percetakan.


Keywords

Pencegahan dermatitis Higiene perorangan Pengetahuan

Article Details

Author Biographies

Rijal Asrul, FKM Universitas Hasanuddin

Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin

M. Furqaan Naiem, FKM Universitas Hasanuddin

Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, FKM Universitas Hasanuddin

Masyita Muis, FKM Universitas Hasanuddin

Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, FKM Universitas Hasanuddin
How to Cite
Asrul, R., Naiem, M. F., & Muis, M. (2021). FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENCEGAHAN DERMATITIS KONTAK AKIBAT KERJA PADA PEKERJA PERCETAKAN DI KOTA MAKASSAR: Factors Related to Prevention of Dermatitis Contact Workers in Printing Workers in Makassar City. Hasanuddin Journal of Public Health, 2(1), 106-115. https://doi.org/10.30597/hjph.v2i1.12334

References

  1. Pratiwi, M., Eka. Hubungan Pemakaian APD, Hygiene Perorangan, dan Riwayat Penyakit Dengan Penyakit Dermatitis Alergi Akibat Kerja di PT. PSUT Jambi Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2016. Scientia Journal. 2016. Vol 5(2).
  2. NHS. Contact-Dermatitis Symstoms. https://www.nhs.uk/conditions/contact-dermatitis/. 2019.
  3. Sarfiah, dkk. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Dermatitis Kontak Iritan pada Nelayan di Desa Lamangau Kecamatan Tomia Kabupaten Wakatobi. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Halu Oleo; 2016.
  4. Kemenkes RI. Profil kesehatan Indonesia Tahun 2014. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2014.
  5. Nengsih, S.S., Alim, A., Gafur, A. Gambaran Kejadian Dermatitis. Journal Health Community
  6. Empowerment. 2019; II(1 Edisi Januari).
  7. Ashari, A., Naiem, M.F., Rahim, M.R. Gambaran Keluhan Gangguan Kesehatan pada Operator Percetakan Kota Makassar Tahun 2013. Makassar: Kesehatan dan Keselamatan Kerja FKM Unhas;2013
  8. Othman, N., Lerk, L. L., Chelliapan, S., & Mohammad, R. Comparative Content of Harmful Substances Contained in the Raw Material for Various Types of Printing Ink. International Journal of Research in Science. 2017;3(4):7-12.
  9. Astriana., Naiem, F., Rahim, M.H. Pengetahuan, Persepsi, dan Praktik Perlindungan Diri Terhadap Risiko Bahaya Kimia Pada Karyawan Percetakan di Kota Makassar Tahun 2013. Makassar: Kesehatan dan Keselamatan Kerja FKM Unhas; 2013.
  10. Suma’mur. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: Sagung Seto; 2009.
  11. Hastuty, M. Hubungan Personal Hygiene dengan Kejadian Dermatitis Kontak Iritan pada Pekerja di PT. Perindustrian dan Perdagangan Bangkinang Tahun 2016. Jurnal Ners Universitas Pahlawan. 2016.
  12. Garmini, R. Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Dermatitis Kontak Iritan pada Pekerja Pabrik Tahu. Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan. 2018;9(2):49-55.
  13. Fajriyani., Noviyanti, W.O.N., Muslimin. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Dermatitis Kontak Iritan pada Petani Sawah di Wilayah Kerja Puskesmas Ranoweeto Kabupaten Konawe Selatan. MIRACLE Journal of Public Health. 2019;2(2).
  14. Indrawan, I. A., Suwondo, A., Lestantyo, D. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Dermatitis Kontak Iritan pada Pekerja Bagian Premix di PT. X Cirebon. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal). 2014;2(2). http://ejournal- s1.undip.ac.id/index.php/jkm.
  15. Notoatmodjo, S. Ilmu Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta; 2010.
  16. Wardani H.K, Mashoedojo, Bustamam N. Faktor yang Berhubungan dengan Dermatitis Kontak Akibat Kerja pada Pekerja Proyek Bandara. The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health. 2018;7(2):249–259.
  17. Adisesh, A., Robinson, E., Nicholson, P.J, Sen, D., Wilkinson, M. U.K. Standards of Care for Occupational Contact Dermatitis and Occupational Contact Urticaria, British Journal of Dermatology, [e-journal]. 2013;168:1167–1175. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/ articles/MC3734701/.
  18. Brown, T. Strategies for Prevention: Occupational Contact Dermatitis. Occup Med, [e-journal]. 2004;54(7): 450–457. https:// www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15486176.