Pola Serangan Penyakit Komplikasi EHP dan WSSV Pada Litopenaeus vannamei di Tambak Intensif

Authors

  • Hamzah . Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar, Indonesia
  • Srinawati . Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar, Indonesia
  • Lideman . Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar, Indonesia

Abstract

Tambak udang intensif terkadang mengalami kasus kematian udang akibat infeksi berbagai patogen, dan salah satu penyakit tersebut adalah EHP atau disebut white peces disease (WFD) dan WSSV (white spot  syndrome virus)  atau disebut bintik putih. Umumnya pembudidaya akan segera panen jika kedua penyakit ini menyerang udang di tambak. Namun pada kegiatan ini, dilakukan upaya mempertahankan pemeliharaan udang hingga mencapai masa panen yang layak. Oleh karena itu, sangat diperlukan adanya pengetahuan mengenai pola serangan penyakit udang dan kondisi kualitas air tambak agar penyakit tersebut dapat dikurangi dampaknya. Sampai saat ini masih kurang informasi mengenai gambaran kondisi pertumbuhan udang dan kualitas lingkungan saat terjadi kasus penyakit infeksi EHP dan WSSV pada udang tambak intensif. Informasi tersebut akan sangat bermanfaat bagi pembudidaya dalam menentukan langkah yang harus dilakukan agar tidak mengalami kerugian yang besar. Hasil yang diperoleh, menunjukkan bahwa kasus infeksi penyakit EHP dan WSSV pada udang vanname di tambak intensif terjadinya bersamaan di pekan ke-3 atau DOC 19. Munculnya penyakit EHP dan WSSV tersebut disertai dengan meningkatknya kasus nekrosis pada kaki renang, meningkatnya infeksi bakteri filamen (Leucotrix sp), meningkatnya suhu air tambak, penurunan nilai pH air satu pekan sebelumnya,  meningkatnya nilai alkalinitas air, dan meningkatnya total bakteri dalam air tambak. Meskipun pada masa pemeliharaan ini telah terbukti telah terinfeksi penyakit EHP dan WSSV, namun pemeliharaan dapat dilanjutkan hingga pekan ke-13 atau DOC 75 dan akhir panen  sebanyak 937 kg, SR 73,5%, dan FCR 1,69.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Budiardi, T., C. Muluk., B. Widigdo., K. Praptokardiyo dan D. Soedharma. 2008. Tingkat Pemanfaatan Pakan dan Kelayakan Kualitas Air Estimasi Pertumbuhan dan Produksi Udang Vaname (Litopenaeus vannamei, Boone 1931) pada Sistem Intensif. Jurnal Ilmu Perikanan dan Perairan Indonesia. Jilid. 15 No. 2: 109-116. 8 hal.

Bayot J.B., Y. Amano, F. Panchana, I. de Blas, V. Alday dan J. Calderon., 2003. White spot syndrome virus infection in cultured Penaeus vannamei (Boone) in Ecuador with emphasis on histopathology and ultrastructure. Journal of Fish Diseases 2003, 26, 439–450.

Effendi E. 2003. Telaah kualitas air. Penerbit PT. Kanisius. Yogyakarta

Haliman, R.W. dan Adijaya, D. 2005. Udang Vannamei. Penebar Swadaya. Jakarta.

Hanggono Bambang, Yani Lestari N., Fatmawati, Jati Waluya dan Titis Yuli E., 2019. Deteksi Cepat Enterocytozoon Hepato Penaei (EHP) pada Udang Vaname (Penaeus vannamei). Jurnal Perekayasaan Budidaya Air Payau dan Laut. Balai Perikanan Budidaya Air Payau Situbondo. No. 14.

Komarawidjaja, W., 2006, Pengaruh Perbedaan Dosis Oksigen Terlarut (DO) pada Degradasi Amonium Kolam Kajian Budidaya Udang, Jurnal Hidrosfir.,1, 1, 32-37.

Kusworo AB. 2004. Pengelolaan Kualitas Air pada Pembesaran Bandeng. Direktorat Pendidikan Mengengah Kejuruan, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional. 20-24.

Newman, S.G. 2015. Microsporidian Impacts shrimp production – industry efforts address control, not eradication. Global Aquaculture Advocate, 16- 17 March/April.

Palafox, J. P., C. A. M. Palacios and L. G. Ross. 1996. The effects of salinity and temperature on the growth and survival rates of juvenile white shrimp, Penaeus vannamei. Aquaculture 157 (1997): 107- 115.

Pan-Lu-Quing,Fang bo Jiang Ling-Xu, and Liu-Jing. 2007. The effect of temperature on selected immune parameters of white shrimp, Litopenaeus vannamei. Journal of the World aquaculture Saciety. 38 (2), 326-332.

Pradeep B, Malathi Shekar, Nicholas Gudkovs, Iddya Karunasagar, Indrani Karunasagar, 2008. Genotyping of white spot syndrome virus prevalent in shrimp farms of India, Dis Aquat Org 78: 189–198.

Rakibul HM. Islam, MH Khan, Debashis Roy, 2014. Association of risk factors: WSSV proliferation in the shrimp Penaeus monodon farms of south-west coastal region of Bangladesh. Annals of Veterinary and Animal Science (AVAS).

Souto Lissandra C., Luis Fernando Marins, Sérgio Netto, Paulo Cesar Abreu, 2008. Evaluation Of White Spot Syndrome Virus (Wssv) In Wild Shrimp After a Major Outbreak In Shrimp Farms At Laguna, Southern Brazil, Atlântica, Rio Grande, 30(1) 45-52.

Suresh K. et al., 2018. Incidence of Hepatopancreatic Microsporidiasis, by Enterocytozoon hepatopenaei (EHP) in Penaeus vannamei Culture in Nellore District, Andhra Pradesh, India and the Role of Management in its Prevention and Transmission. International Journal of Current Microbiology and Applied Sciences Volume 7 Number 02.

Syamuddin, R., 2014, Pengelolaan Kualitas Air Teori dan Aplikasi di Sektor Perikanan, Pijar Press. Makassar.

Tourtip, S., Wongtripop, S., Stentiford, G.D., Bateman, K.S., Sriurairatana, S., Chavadej, J., Sritunyalucksana, K., Withyachumnarnkul, B., 2009. Enterocytozoon hepatopenaei sp. nov. (Microsporida: Enterocytozoonidae), a parasite of the black tiger shrimp Penaeus monodon (Decapoda: Penaeidae): Fine structure and phylogenetic relationships. J. Invertebr. Pathol. 102, 21-29.

Van Wyk P. dan John Scarpa. 1999. Water Quality Requirements and Management. Chapter 8 in, Farming Marine Shrimp in Recirculating Freshwater Systems. Prepared by Peter Van Wyk, Megan Davis-Hodgkins, Rolland Laramore, Kevan L. Main, Joe Mountain, John Scarpa. Florida Department of Agriculture and Consumers Services. Harbor Branch Oceanographic Institution.

Downloads

Published

2022-09-11

How to Cite

., H., ., S., & ., L. (2022). Pola Serangan Penyakit Komplikasi EHP dan WSSV Pada Litopenaeus vannamei di Tambak Intensif. Prosiding Simposium Nasional Kelautan Dan Perikanan, 9, 161-174. Retrieved from http://118754.2bdvi7ajx.asia/index.php/proceedingsimnaskp/article/view/22589