Penentuan Hasil Tangkapan Rawai Dasar Berdasarkan Perbedaan Jenis Umpan (Pari, Buntal dan Hiu ) di Perairan Bulukumba, Sulawesi Selatan

Authors

  • Yuyun Prastika Prodi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Departemen Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin
  • Fahrul Prodi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Departemen Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin
  • Alfa F.P Nelwan Prodi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Departemen Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin
  • Muhammad Kurnia Prodi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Departemen Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin
  • Baharuddin Dg. Nompo Nelayan Pancing Rawai Dasar, kec. Tanah beru, kabupaten Bulukumba
  • Abduh Ibnu Hajar Prodi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Departemen Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin

Abstract

Efesiensi suatu alat tangkap diperlukan untuk mengoptimalkan usaha penangkapan. Umpan merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam keberhasilan alat tangkap rawai dasar, karena itu penentuan jenis umpan yang lebih disenangi oleh target tangkapan sangat di butuhkan. penelitian ini menggunakan metode eksperiental fishing dengan 45 total pengulangan pengoperasian rawai dasar pada Oktober – Desember 2020 di perairan Bulukumba. Hook rate tertinggi diperoleh pada umpan ikan pari totol biru (Dasyatis kuhli) yaitu 10,81% dengan komposisi hasil tangkapan sebanyak 38,46 % dimana ikan jenis kakap merah (Lutjanus malabaricus) merupakan jenis ikan yang paling dominan tertangkap. Sedangkan hook rate terendah diperoleh pada umpan ikan buntal (Arothron hispidus), yaitu 7,14% dengan komposisi hasil tangkapan sebanyak 28,84%, ikan kakap batu (Lutjanus bohar), dan hiu sirip putih (Triaenodon obesus), merupakan jenis yang paling dominan tertangkap pada umpan ini. Sedangkan Pada umpan ikan hiu (Carcharhinus limbatus) memperoleh nilai hook rate sebesar 8,25% dengan komposisi hasil tangkapan sebanyak 32,7%, jenis ikan hiu sirip hitam (Carcharhinus limbatus) merupakan jenis yang paling banyak tertangkap. Terlihat secara kualitatif terdapat perbedaan penggunaan umpan yang berbeda akan tetapi secara statistik uji kruskal wallis tidak menjukkan perbedaan siginifikan (0,459>0,05). Berdasarkan uji analisis satitistik mengindikasikan bahwa hasil tangkapan tidak memilih jenis umpan sebagai makanannya, penelitian lanjutan dibutuhkan dengan pengulangan yang lebih banyak untuk mengkonfirmasi ketertarikan ikan pada umpan yang berbeda

Downloads

Download data is not yet available.

References

Bahar, S, 2006. Jurnal Penelitian Perikanan Laut No. 40 Hal 51-63. BalaiPenelitian Perikanan Laut Jawa, Jakarta.

Franjaya, W.L., Zamdial, Muqsit, A. 2018. Analisis Produktivitas dan Teknis Penangkapan Rawai Dasar di Desa Kota Bani Kecamatan Putri Hijau Kabupaten Bengkulu Utara. Jurnal Enggano Vol. 3, no. 2: 261-274.

Sudirman. 2013. Mengenal Alat dan Metode Penangkapan Ikan. Rineka Cipta. Jakarta. 166-168 p.

Downloads

Published

2021-08-07

How to Cite

Yuyun Prastika, Fahrul, Alfa F.P Nelwan, Muhammad Kurnia, Baharuddin Dg. Nompo, & Abduh Ibnu Hajar. (2021). Penentuan Hasil Tangkapan Rawai Dasar Berdasarkan Perbedaan Jenis Umpan (Pari, Buntal dan Hiu ) di Perairan Bulukumba, Sulawesi Selatan. Prosiding Simposium Nasional Kelautan Dan Perikanan, 8. Retrieved from http://118754.2bdvi7ajx.asia/index.php/proceedingsimnaskp/article/view/14955