TEKNOLOGI BIOFOK RAWA DENGAN PEMUASAAN UNTUK BUDIDAYA IKAN LELE DAN PROSPEK BISNIS PERIKANANNYA DI MASYARAKAT SEKOLAH TAHFIZ KHOIRU UMMAH PALEMBANG

Abstract

The community around the Khoiru Ummah Tahfiz School (KUTS) has swamp land in its yard, which has the potential to cultivate fish using a biofloc system. Catfish is a commodity that is relatively resistant to swamp water conditions. Swamp biofloc technology with swamp-specific probiotics and fasting can increase fish production efficiency. This activity aims to provide technology transfer for fish cultivation in the swamp water biofloc system by utilizing swamp probiotics resulting from the applicant's research combined with fasting and non-soothing techniques and marketing with business analysis to improve the welfare of the community around STKU. This activity used the Participatory Rural Appraisal (PRA) method, which requires community involvement accompanied by a team in fisheries production and business activities. Community empowerment activities around STKU producing biofloc system fish can be a more profitable alternative fishery business if they are integrated with producing frozen seasoned fish ready to be cooked. The packaging and marketing were prepared to be sold via social networks and internet-based social media. Funding for capital was necessary to develop fish farming until it became a ready-to-sell product. Harvesting in stages can make it easier for cultivators to handle post-harvest until it becomes a product ready to be marketed, and increased knowledge and skills in biofloc system fish cultivation and interest in developing fish cultivation into a business between 90-100%. Increasing welfare for the community around STKU can achieve food security with a fish cultivation business integrated with the seasoned frozen fish business, with an RC ratio reaching 1.27.   ---   Masyarakat sekitar Sekolah Ummat Tahfiz Khoiru (STKU) memiliki lahan rawa di halaman rumahnya yang berpotensi untuk budidaya ikan dengan sistem bioflok. Ikan lele merupakan komoditas yang relatif tahan terhadap kondisi perairan rawa. Teknologi bioflok rawa dengan probiotik khas rawa dan pemuasaan dapat meningkatkan efisiensi produksi ikan. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan transfer teknologi budidaya ikan sistem bioflok air rawa dengan memanfaatkan probiotik rawa hasil riset pengusul yang digabungkan dengan teknik pemuasaan dan tanpa pemuasaan, serta pemasarannya dengan analisia usaha bisnis dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar STKU. Kegiatan ini menggunakan metode Participatory Rural Appraisal (PRA) yang  menuntut keterlibatan masyarakat didampingi oleh tim dalam kegiatan produksi dan bisnis perikanan ini. Kegiatan pemberdayaan masyarakat sekitar STKU dengan memproduksi ikan sistem bioflok dapat menjadi salah satu alternatif usaha perikanan yang lebih menguntungkan jika terintegrasi dengan memproduksi ikan berbumbu beku yang siap dimasak. Pengemasan dan pemasarannya siap dijual melalui jejaring sosial dan media sosial berbasis internet. Pendanaan untuk modal sangat diperlukan untuk mengembangkan budidaya ikan hingga menjadi produk siap jual. Pemanenan secara bertahap dapat memudahkan para pembudidaya dalam menangani pasca panen hingga menjadi produk yang siap dipasarkan.  Peningkatan pengetahuan dan keterampilan budidaya ikan sistem bioflok dan minat pengembangan usaha budidaya ikan menjadi bisnis antara 90-100%. Peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar STKU dapat mewujudkan ketahanan pangan dengan usaha budidaya ikan yang terintegrasi dengan bisnis ikan beku berbumbu, dengan RC rasio mencapai 1,27.