You are using unvalidated product, Click here to support us
http://118754.2bdvi7ajx.asia/index.php/naa/issue/feed Nady Al-Adab : Jurnal Bahasa Arab 2024-07-31T16:53:11+00:00 Yusring Sanusi B. yusring@unhas.ac.id Open Journal Systems <table border="0" cellspacing="0" cellpadding="0"> <tbody> <tr> <td valign="top" width="114"><img src="https://journal.unhas.ac.id/public/journals/39/cover_issue_936_en_US.jpg" alt=" View Vol. 17 No. 2 (2020): Nady al-Adab " width="117" height="169" /></td> <td valign="top" width="16"> <p> </p> </td> <td valign="top" width="501"> <p>The Journal Nady al-Adab : Jurnal Bahasa Arab (JNA) is the leading journal specializing in the study of Arabic literature. Founded in 2003, JNA seeks critically and theoretically engaged work at the forefront of the field, written for a global audience comprised of the researchers, the instructors, the observers, and the students in Arabic. JNA publishes language, literature, and Arabic culture studies as well as book reviews on Arabic literature broadly understood– classical and modern, written and oral, poetry and prose, literary and colloquial, as well as work situated in comparative and interdisciplinary studies.</p> </td> </tr> </tbody> </table> http://118754.2bdvi7ajx.asia/index.php/naa/article/view/35722 Innovation in Authentic Assessment of Receptive Skills in the Arabic Language Textbook for Grade IV, Ministry of Religious Affairs 2020 2024-07-26T11:58:43+00:00 Saariah saariah2700@gmail.com R. Umi Baroroh umi.baroroh@uin-suka.ac.id Rita Diana ritady48@gmail.com Syarah Yunita syarahyunita68@gmail.com Ainun Mawaddah ainunmawaddah00@gmail.com <p><em>This study investigates the evaluation of receptive skills within a textbook using an authentic assessment approach. The focus is on the reading skills component of the Arabic language textbook for Grade IV of Islamic Elementary Schools (MI), published by the Ministry of Religious Affairs in 2020. Employing a qualitative descriptive methodology with a critical analysis framework, the research utilizes observation and documentation as data collection methods. Findings suggest that the assessment of receptive language skills primarily falls under the knowledge domain. Authentic assessment of these skills can be achieved through various methods such as projects, interviews, or assignments. Examples include summarizing orally presented texts, creating visual representations based on auditory descriptions, engaging in conversations that reflect the content heard, or composing texts that are analogous to the auditory input received.</em></p> <p><strong><em>Keywords</em></strong><strong><em>:</em></strong><em> Innovation Assessment; Receptive Skills; Authentic Assessment.</em></p> 2024-07-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 http://118754.2bdvi7ajx.asia/index.php/naa/article/view/35055 Moderasi Islam, Salafisme, dan Reformasi Kerajaan Arab Saudi oleh Muhammad Bin Salman 2024-07-15T04:52:39+00:00 M Zulifan Zulifan arabicstudies15@gmail.com <p><em>Penelitian ini mengkaji penggunaan istilah moderat dan moderasi Islam dalam berbagai isu sosial dan politik di dunia Islam, khususnya di Arab Saudi. Istilah moderasi Islam (wasathiyah) menjadi populer setelah peristiwa 9/11 pada tahun 2001 yang mengubah peta gerakan Islam kontemporer. Dalam konteks kekuasaan, istilah moderasi Islam digunakan oleh pemerintah Arab Saudi sebagai salah satu strategi kekuasaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan memanfaatkan informasi yang diperoleh melalui media sosial di dunia Islam yang dianalisis secara kritis sebagai diskursus (wacana). Teori Governmentality Foucault (1980) digunakan sebagai alat analisis untuk menelaah penggunaan istilah moderasi Islam dalam berbagai kepentingan kekuasaan. Penelitian ini menemukan bahwa istilah moderasi Islam digunakan sebagai strategi kekuasaan oleh pemerintah Arab Saudi yang dijalankan oleh Muhammad bin Salman (MBS). Dengan wacana moderasi Islam, MBS dapat mengontrol kekuasaan termasuk meminggirkan ulama yang tidak sepaham dengannya. MBS juga menggunakan wacana moderasi Islam untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat, khususnya dari kalangan yang awalnya mungkin skeptis terhadap agenda reformasi dalam Visi Saudi 2030.</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p>Kata kunci: Moderasi Islam, <em>Arab Saudi, Visi Saudi 2030, Governmentality</em></p> 2024-07-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 http://118754.2bdvi7ajx.asia/index.php/naa/article/view/34534 جواب الاستفهام بالاستفهام في البيان النبوي عبر الخطاب النسوي 2024-07-15T08:00:13+00:00 UMAR MUHAMMAD LAWAL AL-IMAM umarmuhammedlawal@gmail.com <p><em> </em></p> <p><strong><em>ABSTRACT:</em></strong></p> <p><em>This research aims to address rhetorical secrets in the context of the following the answer to the question by interrogation or repetition of its image in its various purposes, in order to clarify the rhetorical witticism as contained in the message of Prophet Muhammad. The rhetorical witticism took the greatest share among the methods used by the chosen Prophet in the divine mental content which contained folds of phenomena that called for contemplation into its depth in order to realize its aims and goals which can be detected and acquired by the eloquent. Hence, this method was endorsed and recommended by scholars, because it is a great art of expression cherished by all a sundry which reveals hidden meanings, and presents them in a wonderful way that suits the souls and emotions. No doubt, this leads the heart and feeling to maximum enjoyment, and the mind to artistry creativity which shows you the meanings in hidden exhibitions, bright colors, and varying testes, so that the souls, including the faculties of perception, become a highly sensitive to the extent that meanings are reflected via them, and consequently, understood by the minds and hearts before insights and visions. That is why the question of the rhetoricians and critics was held in high esteem. The rhetoricians monitor the images of rhetorical questions and define their goals, while on the other hand the critics reveal its impact on the genres of literature and the arts of fine expression. In lieu of the above, the importance of the article is embodied in studying this method in the consideration of the selections of the hadiths of the Prophet in the shadows of addressing the female gender over the following models:</em></p> <p><strong><em>Keywords:</em></strong><em> The phenomenon of interrogative answering, characteristics of the prophetic statement, masterpieces of thought in feminist discourse.</em></p> <p> </p> 2024-07-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 http://118754.2bdvi7ajx.asia/index.php/naa/article/view/36086 Semangka: Representasi Solidaritas Palestina Melalui Trikotomi Tanda Charles Sanders Pierce 2024-07-28T02:31:44+00:00 Sitti Wahidah Masnani wahidah@unhas.ac.id Andi Agussalim agussalim@fs.unhas.ac.id Inayah Amaliah Mutmainnah amaliahnay@gmail.com <p><em>Penelitian ini membahas representasi solidaritas terhadap Palestina melalui semiotika Charles Sanders Pierce dengan fokus pada trikotomi tanda, yaitu qualisign, sinsign, dan legisign. Semangka dipilih sebagai objek simbolis karena memiliki keterkaitan dengan budaya dan identitas Palestina, menjadi simbol perlawanan rakyat, serta mengekspresikan protes terhadap penindasan Israel. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan analisis data berbasis teori semiotika Pierce. Penelitian ini mengeksplorasi kategori representamen, dimulai dari qualisign yang menyoroti kualitas tanda semangka sebagai simbol visual. Semangka, dengan warna merah, hijau, putih, dan hitamnya, menciptakan kualitas visual yang merefleksikan bendera Palestina dan secara simbolis menyampaikan pesan solidaritas. Sinsign semangka, dalam konteks ini, menunjukkan eksistensi visual sebagai simbol dukungan terhadap perjuangan Palestina, memperkuat identitasnya sebagai tanda protes terhadap penindasan. Selain itu, legisign semangka mencerminkan norma solidaritas yang diartikulasikan melalui penggunaan simbol ini sebagai ekspresi dukungan yang diterima dalam konteks global. Proses analisis data melibatkan kajian mendalam terhadap representamen semangka dalam konteks qualisign, sinsign, dan legisign. Warna merah, hijau, putih, dan hitam pada semangka bukan hanya menciptakan kualitas tanda yang kuat, tetapi juga menghadirkan eksistensi visual yang langsung terkait dengan perjuangan Palestina. Simbolisme semangka menciptakan norma solidaritas, mengekspresikan kesatuan rasa dalam perjuangan bersama. Dengan demikian penulis berpendapat bahwa semangka, dalam konteks ini, mampu menjadi representasi solidaritas terhadap Palestina melalui trikotomi tanda Charles Sanders Pierce. Semangka bukan hanya sebuah buah, melainkan simbol visual yang mengandung makna mendalam terkait perjuangan, budaya, dan identitas Palestina. Penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam memahami kompleksitas pesan dan nilai yang terkandung dalam komponen visual yang sederhana dalam konteks yang lebih luas, khususnya dalam konteks solidaritas internasional terhadap Palestina.</em></p> <p><strong><em>Kata Kunci:</em></strong><em> Semangka; Representasi; Solidaritas Palestina.</em></p> 2024-07-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 http://118754.2bdvi7ajx.asia/index.php/naa/article/view/35501 Home in the Poetry of Saudi Distinguished Poets: Abdullah Al-Faisal a Case in Point (3) 2024-06-14T23:04:30+00:00 Yahya Dahami dahami02@gmail.com <p><em>The diversity of poetry, the gifts of literature, the elegance of language, and the inventiveness of poets are manifestations of the homeland. It is common knowledge that a large amount of poetry has been sacrificed for the homeland and that a great number of Saudi poets have written and are composing golden letters in honor of their homeland, the Kingdom of Saudi Arabia. It is the homeland, the everlasting love, and it constantly will be the homeland, regardless of how forcefully the poet demands it. The final section of this three-part paper seeks to demonstrate Abdullah Al-Faisal's competence, knowledge, and proficiency through one of his poems while also highlighting his allegiance to the vast country to which he belongs. After briefly discussing poetry and its value, the study examines the Kingdom of Saudi Arabia: Poetry and the concept of Homeland before reviewing the words of the poet Abdullah Al-Faisal's career. This study is primarily focused on the poem "The Redemption" through its critical-analytical-descriptive approach. Following that, a conclusion wraps up the investigation. An analysis of a few lines from the poem "The Redemption" revealed the breadth and depth of the concept of the homeland. The study employed Al-Faisal's poetry to express his affection for his homeland. It demonstrates his unwavering commitment to his close bond with his land.</em></p> 2024-07-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 http://118754.2bdvi7ajx.asia/index.php/naa/article/view/34998 Analisis Gaya Bahasa dalam Syair “Maa Fii Al-Maqami Lidzi Al Aqli wa Lidzi Al Adabi” Karya Imam As Syafii (Kajian Stilistika) 2024-05-19T09:14:09+00:00 Moh Mahmud Sholihudin Muhayyinatus sholihah mahmudsholihudin26@gmail.com Arbi Mulya Sirait arbimulya77@gmail.com <p>Penelitian ini menggunakan teori stilistika Dr. Syihabuddin Qayubi untuk menganalisis puisi Imam Syafi'I yang berjudul Maa Fii Al-Maqami Lidzi Aqli Wa Lidzi Adabi dari berbagai aspek. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dan deskriptif kualitatif, yaitu dengan menganalisis puisi Maa Fii Al-Maqami Lidzi Aqli Wa Lidzi Adabi dari aspek-aspek stilistika. Puisi imam Syafi'I adalah sumber data utama penelitian ini. dengan data pendukung seperti artikel, buku, dan hasil penelitian dari jurnal yang dapat diandalkan. Baca dan catat adalah metode pengumpulan data. sesuai dengan definisi studi pustaka, yang berarti penelitian yang mengumpulkan data dengan menggunakan koleksi perpustakaan. Studi menunjukkan bahwa puisi Imam Syafi'i. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa aspek stilistika syihabuddin qayubi ditemukan dalam puisi Imam Syafi'i yang berjudul Maa Fii Al-Maqami Lidzi Aqli Wa Lidzi Adabi: al-mustawa al-sauti (ranah fonologi), al-mustawa al-nahwi al-tarkibi (ranah sintaksis), al-mustawa al-sarfi (ranah morfologi), dan al-mustawa al-taswiri (ranah imagery).<br />Kata kunci: Imam Syafi’i, Puisi, kajian stilistika.</p> 2024-07-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 http://118754.2bdvi7ajx.asia/index.php/naa/article/view/32334 Aliran Realisme Sosial Dalam Bait Puisi Hafiz Ibrahim: Kajian Strata Norma Roman Ingarden 2024-07-15T05:06:02+00:00 rizki hidayatullah muhammadrizkihidayatullah09@gmail.com <p><em>Aliran realisme disebut sebagai suatu aliran yang ingin menggambarkan sebuah objek sebagaimana adanya, bukan sebagaimana seharusnya. Para pelopor aliran ini menganjurkan untuk para sastrawan menggunakan masyarakat sebagai sumber sastranya dan menggambarkan apa yang terjadi secara rill.</em> <em>Terdapat 3 corak dari aliran realisme yaitu, realisme kritis, realisme naturalis, dan realisme sosial. </em><em>Dalam penelitian ini penulis mengambil karya puisi dari Hafiz Ibrahim yang termasuk ke dalam corak dari realisme sosial. Salah satu permasalahan yang terjadi dalam penelitian ini, khususnya pada objek yang diteliti adalah puisi, puisi tersebut berlatar di Mesir pada abad ke 20 dimana masyarakat Arab melakukan perlawanan terhadap penjajah Inggris dan Perancis. </em><em>Para perempuan-perempuan Mesir menjadi tokoh utama dalam puisi tersebut. Dimana saat itu perempuan Mesir ikut andil dalam memperjuangkan hak-hak mereka dan negaranya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan aliran realisme sosial yang terdapat pada puisi Hafiz Ibrahim. Peneliti mengambil salah satu puisinya yang berjudul جهاد المرئة atau perjuangan perempuan. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik pustaka untuk memperoleh data terkait. Adapun hasil dari penelitian ini</em><em>, puisi Hafiz Ibrahim </em><em>menunjukkan dan mengandung aliran realisme sosial yang menggambarkan keadaan di negrinya. Kemudian dalam tahap analisisnya, ditemukan lima lapis menurut teori strata norma Roman Ingarden, yaitu, lapisan bunyi, lapisan makna, lapisan benda, lapisan dunia, dan lapisan metafisis. Kelima lapis itu saling berkaitan dan membentuk sebuah kesempurnaan yang saling mengisi.</em></p> 2024-07-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024