QOGISAKI (QUARTED GIZI SEIMBANG MASA KINI) : PERMAINAN EDUKATIF, KOMUNIKATIF DAN INTERAKTIF BERBASIS NUTRITION EDUCATION
DOI:
https://doi.org/10.30597/jgmi.v8i1.2088Abstract
Secara nasional, ketidakseimbangan nutrisi usia 5-12 tahun (menurut IMT/U) cukup tinggi. Prevalensi kegemukan mencapai 10,7% (laki-laki) & 7,7% (perempuan); 11,2% kurus, 3,9% berat badan lebih (Riset Kesehatan Dasar, 2013). SD Inpres Kera-Kera Makassar memiliki angka underweight (±60 orang) dan obesitas (±10 orang). Kemungkinan penyebab : pola makan kurang sehat akibat tingkat pengetahuan dan kecenderungan mengikuti trend makanan modern yang tinggi gula, garam, rendah serat dan berlemak tinggi (makanan cepat saji). Permainan Qogisaki (Quarted gizi seimbang masa kini) adalah modifikasi quarted yang edukatif, komunikatif dan interaktif berbasis nutrition education dilakukan pada anak kelas III, IV dan V (74 orang) di SD Inpres Kera-kera Makassar. Kegiatan berupa pretest, penyuluhan gizi seimbang, bermain quarted (FGD), posttest dan evaluasi isi quarted serta puzzle piring makanku. Perubahan ditunjukkan setelah 1 bulan dimana jumlah anak yang sering makan sayuran tiap hari meningkat dari 37 menjadi 52 anak, konsumsi air putih dari 34 menjadi 63 anak, konsumsi minuman manis menurun dari 39 menjadi 10 anak, menyukai makanan kurang sehat menjadi lebih menyukai makanan sehat meningkat (menyukai mie instan menurun dari 11 ke 6 anak, menyukai buah-buahan meningkat dari 29 menjadi 34 anak, tidak suka makan sayur menurun dari 2 menjadi 0 anak). Pengetahuan juga meningkat dari 69,1 menjadi 73,33 poin. Hasil evaluasi isi quarted : 52,4% menjawab semua (5) pertanyaan dengan benar dengan median skornya adalah 80. Selain itu, 73% responden mampu menyusun menu sehari (menerapkan pedoman gizi seimbang). Qogisaki meningkatkan pengetahuan & memperbaiki perilaku anak dalam pemenuhan nutrisi. Sehingga dapat digunakan sebagai upaya perbaikan gizi anak.Kata Kunci: QOGISAKI, Gizi Lebih, Gizi KurangDownloads
References
Balitbang Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang Kemenkes RI.
Djaiman, Sri Poedji Hastoety & Noviati Fuada. 2015. Faktor-faktor pembeda provinsi yang mengalami Beban Gizi Ganda (BGG) pada anak balita di Indonesia. Penelitian Gizi dan Makanan, Vol. 38 (1): 11-20.
Widyatmoko, Marsetyo Dwi, Tri Puji Kurniawan & Anisa Catur Wijayanti. 2014. Pengaruh pendidikan kesehatan dengan metode permainan tradisional engklek terhadap pengetahuan dan sikap merokok siswa di sekolah dasar negeri Kuniran 3 Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi. Surakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiya Surakarta.
Yudianto, Andi, Indah Mukarromah & Athi’ Linda Yani. 2012. Pengaruh n. Jombang: Fakultas Ilmu Kesehatan UNIPDU.